Rabu, 06 April 2016

KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHA PRODUKTIF ISTRI NELAYAN TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN PANDEGA ALAT TANGKAP PURSE SEINE DI PULAUGILI KABUPATEN PROBOLINGGO JAWA TIMUR (Nur Halisa, Pudji Purwanti dan Wahyu Handayani) ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur pada 24 Desember 2015 sampai dengan 20 Januari 2016. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi perilaku produktif nelayan pandega purse seine suami dan istri perikanan dan non perikanan, mengidentifikasi curahan waktu kerja, menganalisis pendapatan nelayan, menganalisis besarnya kontribusi pendapatan usaha produktif istri nelayan, menganalisis besarnya pengeluaran rumah tangga, serta menganalisis Faktor-faktor yang mempengaruhi kontribusi pendapatan usaha produktif istri nelayan. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dan kuantitatif, teknik pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Analisis data kualitaitif yaitu mengenai kondisi sosial budaya nelayaan, analisis kuantitatif yaitu mengenai Faktor-faktor yang mempengaruhi kontribusi pendapatan usaha produktif istri nelayanmenggunakan program SPSS.Dalam penelitian ini diambil sampel sebesar 30 yaitu suami istri nelayan pandega purse seine yang bekerja bidang perikanan dan non perikanan.Suami bekerja di bidang perikanan yaitu melaut dan mengolah ikan rucah, di bidang non perikanan sebagai tukang las, tukang servis elektronik, pelihara ayam potong dan penjahit. Istri 0bekerja di bidang perikanan yaitu menjual ikan, pengeringan ikan asin dan pengolahan krupuk ikan, sedangkan di non perikanan yaitu menjual makanan, penjahit dan merancang toko. Rata-rata curahan waktu kerja suami 301 HOK dan istri 308 HOK.Hasil rata-rata pendapatan suami Rp.22.000.000,-.Pendapatan istri rata-rata Rp. 11.000.000 dan rata-rata total pendapatan rumah tangga Rp. 33.000.000.Besarnya kontribusi pendapatan usaha produktif istri sebesar 31,26 %. Pengeluaran rumah tangga terdiri dari pokok pangan dan non pokok pangan.Faktor yang mempengaruhi kontribusi pendapatan usaha produktif istri nelayan adalah pendaptan suami, pengeluaran, curahan waktu kerja dan pendidikan. Disarankan untuk istri nelayan meningkatkan softkill, menejemen usaha, membentuk kelompok usaha bersama dan bagi pemerintah pembentukan bank syariah dan minimarket. Kata Kunci: Purse seine, usaha produktif, SPSS, analisis regresi berganda The Reveneu Contribution Of Productive Business Wife Fishermen To Household Income Fishermen Pandega PurseSeineIn The Gili Islands Probolinggo Regency East Java (Nur Halisa, Pudji Purwanti dan Wahyu Handayani) Abstract This reseach was conducted on the island of gili ketapang, district sumberasih, Probolinggo regency, east java on 24 december 2015 to 20 january 2016. The purpose of this research to identify behavior productive fishermen pandega purse seine is husband and wife fisheries and non fisheries, Identify torrent of working time, Analyzing fisher incomes, Analyze the contribution operating income productive wife fishermen, Analyzing the household expenditure, And analyzes factors affecting reveneu contribution of productive wife fishermen. Methods used the descriptive qualitative and quantitative, the data analysis kualitaitative namely that the condition of social and cultural fishermen, The quantitative analysis is about factors affecting the reveneu contribution of productive wife fishermen on the SPSS. The research was taken by the sample 30 husband and wife fishermen pandega purseseine working the fields of fisheriesand non fisheries. Husband work in the field of fisheries that is at sea and to process fish rucah, in the field of non fisheries as a welder electricitylas, the electronic service, pet chicken and the a tailor. The wife works in the fields of fishery to sell fish, drying anchovies and processing chips fish, while in non fisheries to sell food, tailor and design shop. the average working time 301 HOK, husband and wife 308 HOK. He results of the average income Rp.22.000.000 husband.The wife of the average income of Rp.11.000.000 and the total average household income of Rp.33.000.000. The contribution operating income productive wife of 31,26 %. Household expenditure consisting of a staple food and in principal food. Factors affect the contribution of operating income productive wife fishing is income husband , expenditure , torrent of working time and education. Suggested to wife fishermen increase softkill , management business , form joint business group and for the government the formation of syariah banks and minimarket . Keyword: Purseseine , productive business , SPSS , regression analysis multiple I. PENDAHULUAN Perempuan memilki tugas dan peran pokok dalam kehidupan keluarga. Selain itu, wanita juga terkadang tidak segan-segan untuk membantu suami dalam memenuhi kebutuhan keluarga untuk bisa mencukupi sandang pangan dan kebutuhan sehari-hari bagi keluarga. Sehubungan dengan kegiatan tersebut, para wanita (kaum ibu) melakukan kegiatan-kegiatan yang nantinya dapat menambah penghasilan keluarga untuk bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Banyak cara yang dilakukan para ibu dalam meningkatkan ekonomi keluarga antara lain, berdagang, bertani, buruh, menjadi penjahit, menjadi pegawai. Kegiatan para ibu dalam meningkatkan ekonomi keluarga sifatnya hanya membantu suami, karena pada dasarnya tugas seorang suami yang bertugas mencari nafkah dan memberi nafkah sebagai salah satu dari kewajiban suami (Pranata, 2010). Pulau Gili merupakan salah satu pulau kecil yang terletak di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur yang memilki sumberdaya laut yang cukup besar.Sehingga sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan dengan alat tangkap purse seine.Sebagian besar usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap Purse saine di Pulau Gili dengan skala kecil dan bersifat musiman yang mengakibatkan pendapatan nelayan tidak menentu dan seringkali tidak bisa memenuhi semua kebutuhan keluarganya. Perempuan di Pulau Gili memilki beberapa peran dalam rumah tangga nelayan, yaitu khususnya istri nelayan pandega purse seine selain berperan sebagai ibu rumah tangga dia juga berperan dalam membantu keuangan keluarganya, seperti menjual ikan atau melakukan kegiatan pengolahan. Oleh sebab itu berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka perlu adanya penelitian tentang Kontribusi Pendapatan Usaha Produktif Istri Nelayan Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Nelayan Pandega Alat Tangkap Purse Seine Di PulauGili Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi Perilaku kegiatan produktif nelayan pandega alat tangkap purse seine(2) mengidentifikasi Perilaku kegiatan produktif istri nelayan pandega alat tangkap purse seine (3) menganalisis Curahan waktu kerja dan pendapatan masing-masing anggota rumah tangga nelayan pandega alat tangkap purse seine(4) menganalisisi besarnya kontribusi pendapatan usaha produktif istri nelayan pada rumah tangga nelayan pandega alat tangkap purse seine (5) menganalisisi Pengeluaran rumah tangga nelayan pandega alat tangkap purse seine (6) menganalisisiFaktor-faktor yang mempengaruhi kontribusi pendapatan usaha produktif istri nelayan pandega alat tangkap purse seine. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Pulau Gili Ketapang Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo pada 24 Desember 2015 sampai dengan 20 Januari 2016.Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian iniadalahsuami dan istri nelayan pandega alat tangkap purse seine yang bekerja disektor perikanan dan non-perikanan. Jenis Penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan secara kualitatif dan kuantitatif.Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling dengan populasi sebanyak 1440 rumah tangga dan sampel yang digunakan 30 rumah tangga.Jenis dan sumber data yang digunakan yaitu data primer meliputi kuisioner, wawancara, observasi langsung dan dokumentasi dan data sekunder.Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan program spss. Analisis regresi merupakan suatu analisis tentang studi ketergantungan dari suatu variabel, yaitu variabel tak bebas (dependent variable), pada satu atau lebih variabel yang lain, yaitu variabel bebas (independent variable), dengan maksud menduga dan atau meramalkan nilai rata-rata hitung (mean) atau rata-rata (populasi) dari variabel tak bebas, berdasarkan nilai-nilai yang diketahui atau tetap (dalam pengambilan sampel berulang) dari variabel bebas (Firdaus, 2011).Dalam persammaan regresi linier diketahui model hubungan antara variabel depanden dan variabel independen dimana dipengaruhi oleh koefisien tiap variabel dan adanya konstanta dari persamaan tersebut maka dapat ditulis : Y = a + bjxi + …+ bjxi + e Dimana : Y = variabel dependen a = konstan bj = koefisien variabel xi xi = variabel independen ke i e = variabel pengganggu dari model regresi linier diatas kemudian dimasukkan pada rumus dengan memasukkan variabel yang diteliti : Y = a + b1 x1+ b2 xx2 + b3 x 3+ b4x4 + b5x5 + b6x6 + e Dimana : Y = variabel dependen (kontribusi pendapatan usaha produktif istri) (Rp/tahun) X1 = pendapatan suami (Rp/tahun) X2 = pengeluaran (Rp/tahun) X3 = curahan waktu kerja istri (HOK/tahun) X4= jumlah anggota (jiwa) X5 = pendidikan istri (tahun) X6 = usia istri (tahun) a = konstanta b = koefisien regresi e = variabel pengganggu III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan ekonomi di Bidang Perikanan 3.1.1 Kegiatan ekonomi perikanan suami 1. Kegiatan penangkapan ikan Kegiatan menangkap ikan yang rutin dilakukan oleh nelayan pandega purse seine di Pulau Gili Ketapang dilakukan setiap hari (one day fishing) dan hanya libur pada waktu hari jumat dan hari-hari besar Islam dengan kapal mini purse seine. Akan tetapi hal ini dilakukan saat musim ikan atau musim sedang dan tidak melaut saat musim pencekik. Di Pulau Gili biasanya diperkirakan musim ikan terjadi pada bulan Oktober hingga mei yang disebut pula musim barat, pada saat musim hasil tangkapan nelayan cukup banyak sehingga pendapatan nelayan dari hasil melaut cukup besar. Pada saat musim sedang seperti saat ini bulan desember dan januari hasil tangkapan nelayan tidak menentu kadang menghasilkan banyak ikan, kadang sedikit dan kadang tidak dapat hasil apa-apa.Itulah karakteristik dari kegiatan penangkapan ikan purse seine di Pulau Gili. Selain dipengaruhi oleh musim angin barat dan kemarau atau hujan, kegiatan penangkapan purse seine di Pulau Gili juga dipengaruhi oleh angin Gending yang mengakibatkan nelayan akan andong kedaerah Pasuruan atau ke Paiton. Operasi pengangkapan ikan nelayan purse seine dilakukan setiap hari kecuali hari jumat pada hari jumat nelayan libur untuk melaksanakan sholat jumat.Lamanya operasi melaut selama 10-12 jam kegiatan penangkapan ini dilakukan pada siang hari atau malam hari.Daerah penangkapannya diperairan selat Madura. Dengan hasil tangkapan ikan antara lain: tongkol, layang, bayar, tembang, tengiri, kakap, kuniran, kurisi dan ikan jenis lainnya yang tertangkap menurut ukuran jaring. 2. Kegiatan pengolahan Nelayan pandega purse seine selain melakukan kegiatan melaut dalam sektor perikanan juga melakukan kegiatan pengolahan ikan rucah yang diolah untuk bahan baku tepung pakan ternak. Ikan rucah ini diperoleh dari nelayan lain dari hasil tangkapan alat tangkap lainnya atau ikan-ikan yang kualitas jelek biasanya harga ikan rucah Rp.1000,- per Kg. Ikan-ikan rucah ini direbus sampai masak setelah itu dikeringkan menggunakan sinar matahari sampai kering lembek seperti bubuk yang siap menjadi bahan baku tepung ikan untuk pakan ternak. Hasil pengolahan tersebut lalu dijual kepada pengepul dengan harga Rp.5000,- per Kg. 3.1.2 Kegiatan ekonomi perikanan istri 1. Kegiatan menjual ikan Kegiatan ekonomi pada sektor perikanan yang dilakukan oleh istri nelayan yaitu menjual ikan hasil tangkapan nelayan. Usaha ini dilakukan untuk membantu suami mencari nafkah atau menambah tambahan pendapatan dari hasil suami untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.Kegiatan menjual ikan ini dilakukan oleh istri nelayan dari hasil tangkapan suami atau memancing ikan saat setelah menebar jaring. Hasil ini diberikan oleh suami dan dijual oleh sang istri sebagai tambahan penghasilan istri atau juga istri mengumpulkan ikan dari beberapa nelayan setelah itu dijual kepada pengepul. Kegiatan menjual ikan di Pulau Gili banyak dilakukan oleh istri nelayan dan selain ikan dijual ikan juga digunakan sebagai lauk makan untuk keluarganya. 2. Pengerikan ikan asin Kegiatan produktif istri nelayan pada sektor perikanan selain menjual ikan istri nelayan juga melakukan kegiatan pengolahan yaitu membuat ikan asin atau pengeringan ikan. Bahan baku ikan diperoleh biasanya dari hasil tangkapan suami yang saat banyak dan apabila dijual harganya murah. Untuk meningkatkan nilai tambah ikan tersebut istri nelayan berinisiatif untuk ikan digarami dan dikeringkan sehingga menjadi ikan yang lebih awet atau biasa disebut ikan asin.Dan setelah ikan tersebut menjadi ikan asin bisa dijual dan menjadi tambahan pendapatan istri dan menambah pendapatan ekonomi rumah tangga nelayan. 3. Pengolahan krupuk ikan tengiri Pulau Gili juga terkenal dengan hasil pengolahan krupuk ikan Tengiri.Krupuk ikan tengiri ini dolah oleh para istri nelayan sebagai salah satu kegiatan ekonomi perikanan yang dapat menghasilkan tambahan pendapatan keluarga.Ikan tengiri diperoleh dari saat suami memperoleh hasil tangkapan tengiri atau kadang membeli di pengepul saat ikan tengiri musim di perairan Pulau Gili. Bahan baku dan pembuatan krupuk ikan tengiri yang sederhana ini menjadi alternative istri nelayan untuk menghasilkan uang tambahan suami. Berbahan baku ikan tengiri, tepung kanji, dan bumbu-bumbu serta proses pembuatannya tidak terlalu rumit hanya proses pembuatan adonan, dimasak, pemotongan dan pengeringan terakhir krupuk dibungkus dengan plastic setelah itu dijual dengan harga per bungkus Rp.11.000,00. Dipasarkan disekitar Pulau Gili atau dijual kepada dagang. 3.1.3 kegiatan ekonomi non-perikanansuami 1. Pelihara ayam potong Pekerjaan ini dilakukan oleh nelayan pandega purse seine memelihara ayam potong untuk pekerjaan sampingan sebagai nelayan. Kegiatan ini dilakukan pada waktu musim tertentu atau pada bulantertentu yaitu pada musim masyarakat melakukan selamatan atau hajatan peringatan hari besar islam. Pelihara ayam potong ini dilakukan selama 40 hari perawatan ayam dan dilakukan selam 3-4 kali dalam 1 tahun. 2. Servis elektronik Tukang servis elektonik dilakukan oleh nelayan pandega purse seine pada saat sepulang dari melaut dan setelah istirahat.Pekerjaan ini menjadi pekerjaan sampingan oleh nelayan pandega purse seine untuk menambah tambahan pendapatan dari hasil melaut. Servis elekronik ini biasanya dilakukan selama 4 jam sehari dan tidak setiap hari terdapat suruhan orang servis elektronik 3. Tukang las Tukang las mesin, khususnya mesin kapal juga menjadi alternastif pekerjaan nelayan pandega purse seine setelah melaut. Dengan upah Rp.40.000,00 sampai Rp.100.000,00 tiap mesin atau bahan yang dilas menjadi tambahan pendapatan nelayan dan dilakukan sewaktu-waktu tiap ada pelanggan. 4. Penjahit Menjahit juga menjadi salah satu keahlian beberapa nelayan pandega purse seine.Oleh sebab itu nelayan dalam mengisi waktu luang setelah melaut mengambil suruhan menjahit beberapa baju, celana, sarung dan sebagainya sebagai tambahan pendapatan. Tetapi kegiatan ini hanya menjadi sampingan saja sehingga pekerjaan menjahit ini tidak terlalu rumit seperti pada umumnya penjahit pakaian skala besar 3.1.4 kegiatan ekonomi non-perikanan istri 1. Penjahit Pekerjaan menjahit di Pulau Gili juga dilakukan oleh istri nelayan pandega -purse saeine sebagai kegiatan ekonomi non-perikanan.Istri nelayan menjahit pakaian baik baju, celana, rok, atau sarung yang dijahit atau memperbaiki baju yang terlalu besar atau menjahit yang robek.Pekerjaan menjahit untuk kalangan istri nelayan di Pulau Gili hanya ada beberapa rumah tangga nelayan saja memilki keahlian untuk menjahit.Namun pekerjan menjahit cukup bermanfaat bagi istri nelayan untuk menambah penghasilan suami. 2. Menjual makanan Makanan merupakan kebutuhan pokok yang semua orang membutuhkannya.Baik makanan yang porsi besar atau sekedar makanan cemilan saat santai.Oleh sebab itu peluang usaha tersebut dimanfaatkan oleh istri nelayan untuk menjadikan kegiatan ekonomi yang menghasilkan uang dan sumber tambahan pendapatan rumah tangga nelayan.Di Pulau Gili banyak istri nelayan yang berjualan makanan dan minuman.Biasanya istri nelayan menjajakan jualan makanan tersebut kerumah-rumah atau keliling di pinggir pantai saat sore hari.Kegiatan ini cukup produktif dan menjadi pekerjaan alternatif istri nelayan daripada meluangkan waktunya untuk santai.Dan hanya bergantung dari hasil melaut. 3. Merancang toko kegiatan berdagang merupakan pekerjaan dari sebagian istri nelayan seperti halnya menjual makanan. Membuka toko untuk keperluan sehari-hari yang dilakukan mulai dari pukul 06.00 sampai 18.00 WIB. Pekerjaan membuka toko untuk istri nelayan dilakukan sebagian istri nelayan yang memilki modal yang cukup besar karena barang dagangan yang dijual memperoleh dari Probolinggo atau orang Gili menyebut dari jawa, sehingga menambah biaya untuk transportasi dan akibatnya barang-barang harganya lebih mahal dari desa yang lainnya. 3.2 Curahan waktu kerja Curahan waktu kerja menggunakan satuan HOK (Harian Orang Kerja), dimana 1 HOK sama dngan 8 jam perhari. HOK yang digunakan oleh masyarakat nelayan baik pekerjaan di bidang perikanan maupun non perikanan dihitung dalam satuan per tahun untuk menyamakan satuan hitungnya. 1. Curahan waktu kerja suami Curahan waktu kerja suami untuk kegiatan melaut 240 HOK/tahun.Rata-rata waktu kerja nelayan pandega purse seine adalah 7 sampai 8 jam/hari.Sedangkan curahan waktu kerjauntuk membuat bahan baku tepung ikan dari ikan rucah 4 jam dalam sehari dan diasumsikan dalam satu tahun hanya 72 hari saja. Sehingga selama satu tahun nelayan mencurahkan waktu kerja untuk ikan rucah sebanyak 69 HOK/tahun. Sedangkan curahan waktu kerja non perikanan yaitu, tukang servis elektronik 144 HOK/tahun, tukang las 177,5 HOK/tahun, dan penjahit 42 HOK/tahun. 2 . Curahan waktu kerja istri Curahan waktu kerja istri di bidang perikanan untuk menjual ikan 36 HOK/tahun, pengeringan ikan asin dan pengolahan krupuk ikan 221 HOK/tahun. Sedangkan curahan waktu kerja non perikanan yaitu, penjahit 98 HOK/tahun, menjual makanan 98 HOK/tahun dan merancang toko 525 HOK/tahun 3.3 Pendapatan 1. Pendapatan suami diperoleh dari hasil melaut berkisar dari Rp. 14.000.000,- sampai Rp. 22.000.000,- per tahun. . Pengolahan ikan rucah dengan pendapatan sebesar Rp.5.600.000,- per tahun. Hasil pendapatan dari pekerjaan di sektor perikanan yaitu sebagai tukang servis elektronik sebesar Rp.4.500.000,- per tahun, tukang las Rp. 5.000.000,- per tahun, pelihara ayam Rp. 21.000.000,- per tahun dan penjahit Rp.1000.000 per tahun. 2. Pendapatan istri diperoleh dari hasil menjual ikan dari Rp. 4.150.000,- per tahun. Pengeringan ikan asin Rp. 4.900.000,- per tahun. Pengolahan krupuk ikan Rp. 3.840.000,- per tahun. Sedangkan pendapatan non perikanan yaitu, menjahit Rp. 3.000.000,-per tahun, menjual makanan Rp. 3.500.000,-per tahun dan merancang toko Rp. 24.000.000,-per tahun. 3.4 Pola kegiatan nelayan 1. Pola kegiatan nelayan suami Pola kegiatan nelayan pandega purse seine (suami) dari 30 responden 100% melakukan kegiatan melaut, 30 % mealukan pekerjaan sebagai pengolahan ikan rucah, 16,67 % sebagai tukang las, 13,33 % tukang servis elektronik, 10% penjahit dan 16,67% pelihara ayam. Kegiatan melaut 100% nelayan sebagai kegiatan utama sedangkan kegiatan lainnya dilakukan oleh beberapa nelayan saja pada waktu tertentu dan pada saat musim pencekik. Jadi bagi nelayan yang memilki kegiatanselain melaut akan memilki pendapatan tambahan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya. Nelayan melakukan kombinasi pekerjaan ini dilakuakan berbeda-beda dan sesuai dengan keahlian yang dimilki. 2. Pola kegiatan istri Pola kegiatan istri nelayan terdiri dari homeproduction mengurus anak dan suami serta mengerjakan pekerjan rumah tangga yang tidak dinilai dengan uang . sedangkanmarket production yaitu pekerjaan yang bisa menghasilkan uang. Pola kegiatan responden istri nelayan melakukan kegiatanproduktif sebgaian besar menjual ikan sebanyak 53,3 %, pengolahan krupuk ikan 40% , pengeringan ikan asin 30%, penjahit 13,3%, menjual makanan 26,67% dan toko 20%. Kegiatan produktif dibidang perikann menjual ikan dan pengolahan krupuk menjadi presentase terbanyak dari kegiatan lainnya. Sedangkan pada bidang non-perikanan menjual makanan juga memilki presentase lebih besar dari menjahit dan merancang toko 3.5 Kontribusi pendapatan usaha produktif istri nelayan pandega Kontribusi usaha produktif istri pada pendapatan rumah tangga nelayan pandega di Pulau Gili ini sebesar 31,26 %. Kontribusi ini diperoleh dari perbandingan pendapatan istri terhadap pendapatan total rumah tangga nelayan. Kontribusi istri nelayan dapat diperoleh dari kontribusi muklak dan relatif besarnya sama yaitu Rp. 33.574.933.33,- . Dengan rata-rata pendapatan suami Rp. 22.478.266.67,- per tahun dan pendapatan istri Rp. 11.096.666.67,-per tahun. 3.6 Pengeluaran rumah tangga nelayan Pengeluaran rumah tangga nelayan ada 2 yaitu pengeluaran pokok pangan dan pengeluaran pokok non-pangan. Pengeluaran pokok pangan yang dikonsumsi rumah tangga nelayan pandega purse seine di Pulau Gili rata-rata Rp.12.321.950,- per tahun. Pengeluaran pokok non-pangan merupakan pengeluaran anggota rumah tangga nelayan pandega purse seine di Pulau Gili digunakan untuk membeli pakaian, perabotan rumah, biaya untuk pendidikan anak, pengeluaran untuk kegiatan sosial seperti arisan, kondangan, acara selamatan dan pengeluaran lainnya seperti biaya untuk rekreasi keluarga. Rata-rata pengeluaran pokok non-pangan pada rumah tangga nelayan pandega purse seine di Pulau Gili sebesar Rp.8.125.333.3,- per tahun. 3.7 Surplus rumah tangga nelayan Surplus rumah tangga nelayan pandega purse seine di Pulau Gili merupakan selisih total pendapatan dengan jumlah pengeluaran yang dikeluarkan oleh kebutuhan pokok pangan dan kebutuhan non-pokok pangan.Hasil surplus yang diperoleh Rp.13.127.650,-per tahun ini digunakan oleh rumah tangga nelayan dalam bentuk perhiasan atau simpanan seperti tabungan untuk biaya anak sekolah ke jenjang lebih tinggi (kuliah).Sehingga anak nantinya dapat memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan bisa mensejahterakan keluarganya. 3.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi 1. Analisis Regresi Berganda Variabel Koefisien Regresi Statistic T Sig. (Constant) 4.697 0,445 0,66 Pendapatan Suami -0,739 -1,354 0,18 Pengeluaran RT 1,268 4,28 0,001 ** Curahan Kerja 0,467 3,8 0,0001 ** Anggota Keluarga -0,140 -0,95 0,34 Pendidikan 0,281 1,36 0,18 Usia -0,118 -0,574 0,57 Durbin Watson R Square F Sig. 2,245 0.799 15.226 0,000 Keterangan : ** : signifikan pada taraf kesalahan 1 % Y = a +b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 + b4 x4 + e Y = 4.697 – 0,739 pendapatan suami + 1,268 pengeluaran + 0,467 curahan waktu – 0,140 anggota keluarga + 0,281 pendidikan – 0,118 usia +e Dilihat dari tabel diatas didapatkan hasil bahwa variabel pendapatan suami (X1), pengeluaran (X2), curahan waktu kerja (X3) dan pendidikan (X5) signifikan pada alfa (α) 0,05, sedangkan variabel jumlah anggota keluarga (X4) dan usia istri (X6) tidak signifikan pada alfa (α) 0,05. 2. Pengujian Statistik Uji R2 (Koefisien Determinasi) Dari hasil analisis didapat nilai R Square (R2), didapat nilai 0,799. Hal ini berarti variabel-variabel independen (bebas) secara bersama-sama mempengaruhi curahan waktu kerja nelayan jaring tarik sebesar 79 % sedangkan sisanya 21 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model. Uji F (Over All Test) Nilai F tabel< F hitung. Sehingga terbukti bahwa variabel independen (bebas) diterima, yaitu variabel pendapatan suami, pengeluaran, curahan waktu kerja istri, jumlah anggotta keluarga, pendidikan istri, dan usia istri secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang nyata terhadap kontribusi pendapatan usaha produktif istri nelayan. Uji t (Partial Test) 1. Pendapatan suami (X1) Berdasarkan pengujian statistik (uji t) diperoleh nilai probability dari pendapatan suami yaitu sebesar 0,18 yang berarti signifikan pada alfa (α) 0,05 maka pendapatan suami berpengaruh nyata terhadap kontribusi pendapatan usaha produktif istri nelayan tetapi berhubungan negatif. 2. Pengeluaran (X2) Berdasarkan pengujian statistik (uji t) diperoleh nilai probability dari pengeluaran yaitu sebesar 0,001 yang berarti signifikan pada alfa (α) 0,05 maka pengeluran berpengaruh nyata terhadap kontribusi pendapatan usaha produktif istri nelayan. 3. Curahan waktu kerja istri (X3) Berdasarkan pengujian statistik (uji t) diperoleh nilai probability dari curahan waktu kerja yaitu sebesar 0,0001 yang berarti signifikan pada alfa (α) 0,05 maka curahan waktu kerja istri berpengaruh nyata terhadap kontribusi pendapatan usaha produktif istri nelayan. 4. Jumlah anggota Keluarga (X4) Berdasarkan pengujian statistik (uji t) diperoleh nilai probability dari jumlah anggota keluarga yaitu sebesar 0,34 yang berarti tidak signifikan pada alfa (α) 0,05 maka jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh nyataterhadap kontribusi pendapatan usaha produktif istri nelayan 5. Pendidikan istri nelayan (X5) Berdasarkan pengujian statistik (uji t) diperoleh nilai probability dari pendidikan yaitu sebesar 0,18 yang berarti signifikan pada alfa (α) 0,05 maka pendidikanberpengaruh nyata terhadap kontribusi pendapatan usaha produktif istri nelayan. 6. Usia istri (X6) Berdasarkan pengujian statistik (uji t) diperoleh nilai probability dari usia istri yaitu sebesar 0,57 yang berarti tidak signifikan pada alfa (α) 0,05 maka istri tidak berpengaruh nyata terhadap kontribusi pendapatan usaha produktif istri nelayan. 2.10 Analisi Gender di Pulau Gili Analisis gender di Pulau Gili, istri nelayan lebih memilki akses dan partisipasi yang lebih tinggi dari suami hal tersebut bisa dilihat dari curahan waktu kerja istri lebih besar istri daripada suami. Namun dalam pemanfaatan dan kontrol hal penggunaan atau kepemilkian harta benda lebih memilhak suami. Implikasi penelitian a. Kontribusi pendapatan usaha produktif istri nelayan sebesar 31,26 % terhadap pendapatan rumah tangga nelayan pandega purse seine di Pulau Gili. Sehingga perlu adanya program dari pemerintah dalam pemberdayaan perempuan pesisir khususnya istri nelayan. Untuk membangun kahlian atau kreatifitas istri nelayan dalam pengembangan keahliannya. Untuk dijadikan bahan dalam melakukan usaha produktif membangun perekonomian rumah tangga nelayan. Perlu adanya pelatihan dalam kelompok usaha bersama dan memberikan bantuan modal, baik dalam bentuk dana atau pelatihan sehingga dalam suatu kelompok tersebut dapat menghasilkan suatu produk atau jasa yang dijadikan sumber pendaptan oleh istri nelayan. Sehingga mendorong atau merubah pola pikir dan pola hidup istri nelayan kearah produktif dan tidak hanya tergantung terhadap pendapatan suami. b. Dari segi ekonomi dengan adanya kontribusi pendapatan usaha produktif istri nelayan pandega purse seine maka, maka pendapatan rumah tangga nelayan akan memperoleh surplus pendapatan rata-rata sebesar 13.127.000,-per tahun. Surplus pendapatan ini dapat digunakan oleh rumah tangga nelayan untuk dialokasikan sebagai tabungan atau membeli barang-barang elektonik, membeli emas dan biaya untuk pendidikan anak ke jenjang lebih tinggi atau kuliah. Kesimpulan 1. Perilaku kegiatan Produktif nelayan pandega alat tangkap purse seine (suami), terdiri dari sektor perikanan dan non-perikanan. Dalam sektor perikanan yaitu kegiatan melaut dan pengolahan ikan rucah. Sektor non-perikanan yaitu, tukang las, tukang servis elektronik, penjahit dan pelihara ayam. 2. Perilaku kegiatan produktif istri nelayan pandega alat tangkap purse seine dalam sektor perikanan terdiri dari, penjual ikan, pengolahan ikan asin, dan pengolahan krupuk ikan. Sektor non-perikanan yaitu, penjahit, menjual makanan, dan merancang toko. 3. Curahan waktu kerja nelayan (suami) terdiri dari curahan melaut, pengolahan ikan rucah dan kegiatan non-perikanan dengan rata-rata 301 HOK/tahun dan pendapatan sebesar Rp.22.478.267,- per tahun. Curahan waktu kerja istri dari pekerjaan yang dikombinasikan dari pekerjaan yang satu dengan yang lainnya seperti, menjual ikan, pengolahan krupuk ikan tengiri, pengeringan ikan asin, menjahit, menjual makanan, dan merancang toko yaitu sebesar 308 HOK/tahun dengan pendapatan rata-rata sebesar Rp. 11.292.857,- per tahun. 4. Kontribusi pendapatan usaha produktif istri nelayan sebesar 31,26% terhadap pendapatan total rumah tangga. Dengan kontribusi muklak dan kontribusi relatif sama besar Rp.33.574.933,- per tahun.Dari 31,26% kontribusi pendapatan istri hal ini peran istri cukup penting dalam membantu ekonomi keluarga. 5. Pengeluaran rumah tangga terdiri dari pengeluaran pokok pangan sebesar Rp.12.321.950,- per tahun, pokok non-pangan sebesar Rp. 8.125.333.3,- per tahun dan ada bagian surplus sebesar Rp. 13.127.650,- per tahun, sehingga rumah tangga nelayan pandega purse seine di Pulau Gili bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga dari hasil sulplus pendapatannya yang diperoleh. 6. Faktor–faktor yang mempengaruhi kontribusi pendapatan usaha produktif istri nelayan pandega purse seine yaitu : a. Sebesar 79% kontribusi pendapatan istri nelayan dipengaruhi variabel independen (tidak terikat) dan sisanya sebesar 21% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model. Dan untuk uji F sebesar 15,22 secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. b. Secara parsial (individu) yang mempengaruhi besarnya konbtribusi pendapatan istri dan signifikan yaitu pengeluaran dan curahan waktu kerja dengan signifikan 0.001 pada alfa (α) 0,05sedangkan pendapatan suami dan pendidikan signifikan signifikan 0,018 pada alfa (α) 0,05 dan jumlah anggota keluarga tidak signifikan 0,34 pada alfa (α) 0,05 dan usia istri tidak signifikan 0,57 pada alfa (α) 0,05. Saran 1. Perlu adanya program pemberdayaan perempuan khususnya istri nelayan kearah yang dapat meningkatkan kualitas kegiatan produktif dalam hal ini, peningkatkan dalam segi soft kill istri dan peningkatan hasil produksi seperti difersiasi prodakdan perbaikan atau peningkatan menejemen usaha produksi. 2. Perlu adanya pembentukan lembaga Bank Syariah untuk mempermudah dalam penambahan modal usaha dan pembangunan mini market di Pulau Gili agar dalam pemenuhan kebutuhan pokok pangan maupun non pangan lebih mudah dijankau. 3. Kelebihan pendapatan (surplus) dapat dimanfaatkan untuk menambah modal usaha dan biaya pendidikan anak kejenjang yang lebih tinggi (kuliah) supaya bisa memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. 4. Perlu adanya penyuluhan lebih tentang gender yang ada di masyarakat agar tidak selalu perempuan termarginalkan atau bisa memperoleh akses, partisipasi, manfaat dan kontrol yang sama dari segala bidang. DAFTAR PUSTAKA Firdaus, Muhammad.2011. Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. PT Bumi Aksara: Jakarta Muhammad. S. 2002. Ekonomi Rumah Tangga Nelayan Dan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Di Jawa Timur : Suatu Analisis Simulasi Kebijakan. Program Pasca Sarjana. Institute Pertanian Bogor. Disertasi. Pranata, Ariw Wahyu. 2010. Metode Social Mapping Untuk Melihat Peran Ganda Istri Nelayan Dalam Rangka Kesejahteraan Keluarga, Pasca-Suramadu,(Studi Kasus Di Desa Sukolilo Barat Dusunsekar Bungo, Bangkalan). Prodi Sosiologi, FISIB,Universitas Trunojoyo Madura Purwanti. P. 2010. Model Ekonomi Rumah Tangga Nelayan Skala Kecil Dalam Mencapai Ketahan Pangan. Universitas Brawijaya. Press Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar